Nuffnang..

Nuffnang

Friday, November 27, 2009

Selamat Hari Raya (YAY, dapat makan best2...)


SELAMAT HARI RAYA AIDILADHA

SELAMAT HARI RAYA QURBAN

SELAMAT HARI RAYA HAJI

YAY
dapat makan best-best ritok... jadi gemok la aku minggu tok... huhu...

to all my friends (from old skool, UNIMAS, UMT and others) and relatives, I wish you a very cherish, warm festive spirit of Aidiladha...

and

to for those yang tengah polah haji... selamat polah haji mabrur...

Thursday, November 26, 2009

...was going to...

doing nothing currently coz now a bit 'malas' + tired + uncomfortable + to much to think... actually got things to be publish but I'm damn lazy rite now.... tomorrow is Hari Raya Aidiladha, so my plan on controlling my diet this weekend will go astray... LOL... can't imagine eating all those meats (roasted, curry or cooked any possible cooking style existed in this world)... all of this is so unrelated with the title... so I've summarizes all of things that I was going to do...

i was going to continue with my story (the title is Mimpi, for those who doesn't have the opportunity to lay their eyes on it)...

i was going to blog about the movies that I've already watch this holiday with my friends and relatives (seriously, I'm a movie addict)...

i was going to tell people the sights and scenes that revolves and happen on the course of me enjoying my time...

i was going to do my work but instead ended up playing Facebook (LOL) or blogging or watch movies online...

so I've decided to rest for the nite and eat up for tomorrow... probably tomorrow nite or the day after tomorrow, I've have the will to publish a better post...

Tuesday, November 24, 2009

The act of 'menjahanamkan' selipar


Dunia tok memang ada kejam sikit la ngan aku. aku pun sik tauk kenak la coz asal aku pake selipar nak, mesti dalam 2-3 bulan akan dijahanamkan oleh kaki aku yang vandelisma serta gangsta... yalah sebabnya, kengkadang aku rasa sik mok jak berbeli selipar mahal gilak, regar berpatutan and dapat diembak berjalan... aku tok ada malas kit berbeli benda tapi sebenarnya memendam perasaan rasa jiwa dan raga untuk berbeli bermacam-macam benda known to human kind...

banyak ko impian aku tapi belum dapat ditunaikan lagik... tunggu kerja dolok la kali, huahuahua... setahun lagik pok, pasyo kerejo la ku tok... mun ada duit lebih, bleh belanja ktkorg.... kehkehkeh... oklah, antara benda impian kalbu aku ialah sebuah handphone baru (sik dulu apa, asalkan baru and up sikit dr hp nektok), laptop pake aku memuaskan napsu serakah (sambil ketawa setan disitu), bebaju and seluar bebaru belaka, selipar baru la (mun bleh tambah kasut sekali) and many more for me to mention...

tapi masalah nektok adalah sifat maha pemusnah aku tok... hah, mok berubah la tok... mesti jaga barang agar tidak rosak or musnah... hahaha... sebab mengantikan barang yang rosak sememangnya merugikan aku la... the act of 'menjahanamkan' harta benda intelek aku kedirik empun hendak dimansuhkan secepat mungkin... aku rasa bukan benda intelek jak kor, the act of 'menjahanamkan' dirik pun patut disisihkan... bak kata nenek moyang kito-kito tok, ambik nak jernih, humban jejauh yang keruh...

toklah korban terbaru kaki aku... selipar bata dibeli dengan regar RM32.90 kat Bata Alamanda Putrajaya (jauh diimpot ya)... sekali nampak, macam sikda cacat celanya... tapi mun dinangga dekat2, sebijik selipar nak dihanyut oleh banjir kat melaya yang aku nangga berita malam marek...

In Loving Memories of selipar aku.... Rest in peace...

mulai esok kot, aku mok meli selipar baru... cney endaklah kedey jual selipar murah... bowink (ala-ala miak kinek tok) dah aku menguntungkan Bata... dah ada selipar baru, sik la terinsut-insut aku berjalan... dah gik berloya, malam tok lepak planet sambal...!!! juh, suma...

Monday, November 23, 2009

Penangan Nasi Ayam Penyet


dah lamak sik nulis blog klaka Sarawak and aritok aku bercadang publish dis blog... aku sik tauk pa mimpi aku nulis benda tok coz i'm totally out of idea kinek tok... kali lekak makan nasi ayam penyet malam tadik kot... penangan nasi ayam penyet yang beregar 6 ringgit kat Bimmers... lamak ada sik makan antara favourite aku tok, nang susah ada la nak mencarik makanan tok kat melaya nun... kat sitok ja ada... haha, mun boleh jadi makanan rasmi negeri Sarawak jak tapi ada kita kenak serang Indon lak coz kita telah pun mencuri makanan warisan sidak...

aku sik dapat imagine makanan tok dijual kat tempat lain, other than Indonesia and Sarawak... mesti sidak complaint nasik apa tok.. tang ada jak bernasik, ayam goreng dengan segala jenis rumput rumpai ditanam tepi parit tok... but actually nasi berayam, berumput tok nang superbly nyaman... sikpat dipadah macam tok ajak, kitak orang mesti merasa, makan dirik empun.. leleh aik liur ko nulis benda tok... bila gik aku mok makan nasik Ayam Penyet tok?

malam tek nasik Ayam Penyet Pak Amit kat Bimmers, lain kali nasik ayam penyet kat kampong nun... lupak ku nama kedey ya... wajib pegi ya bah... hahaha...

Friday, November 20, 2009

Let's learn Bahasa Sarawak... 'pa polah?'


'pa polah?' is a term use by most Sarawakian guys in a pathetic attempt to flirting with gorgeous, vivacious, lovely Sarawakian best-kept beauty, the dara sunti from the Land of the Hornbill. The flirtatious term of 'pa polah' can also be imply to the engaged and married women of Sarawak, not to play kinky love with them but a straight-forward question, sincere from the bottom of the heart. 'pa polah?' or in western tongue, 'What you doing?' is just a simple word with different definitions define by different peoples. As some people say, beauty is up to the eye of the beholder.

'pa polah?' is also a question ask by most people, from whoever to whoever that may be seen as an intention of rekindle the invisible thread that connects us, an invisible thread that is known as bond. Only using two words join together and we can socialize with almost everyone to an extend of becoming one of our acquaintance in our social circle.

People that are using 'pa polah?' can be range from young children to the mature adults to the ancient old folks and every age range will constitute different usage of the words, used at different occasions and time. For example:
  • Young kids - 'pa polah?' for the childrem will may sound a bit jittery or excited. They will most probable used 'pa polah?' when asking the elderly that may resulting them going to out to the parks or McDonald's.
  • Teenagers or young adults - the usage of 'pa polah' for this kind of people can be divided into two different used. For the male young adults, 'pa polah?' will be sound a bit flirty (lanji) and may be used as an inducer for the male pheromone to kick in the action. For the female young adults, 'pa polah?' is a sign sexual dominance over the male counterpart where the function of 'pa polah?' is merely use to take control of the relationship, for their self benefits.
  • Adults - the functionality is the same with the young adults with a little addition of maturity and responsibility. For adults, 'pa polah?' brings a vetoed power towards their younglings.
That's all for now. Come back again next time for more Bahasa Sarawak...!!!


Tuesday, November 17, 2009

M.I.M.P.I < Chapter 08 - Port Dickson >

"Are we there yet?" Aina menjerit dari belakang. Kereta Grand Livina Puan Norlia memecut laju menuju ke Port Dickson. Aidan dan Daniel duduk di hadapan manakala Winnie dan Illy sedand duduk di belakang bersama Aina.

"Aina, boleh tak jangan bising? Tadi abang dah larang Aina ikut tapi Aina degil. Sekarang ni ganggu suasana happy semua orang dalam kereta ni." Marah Aidan.

"Aidan, tak payah la nak marah Aina. Biar la dia ikut. Nanti kalau Aina dah kat England, dia takkan merasa lagi keindahan tanahair sendiri." Kata Illy sambil senyum kepada Aidan. Aidan cuma diam dan memandu dengan penuh konsentrasi.

"That's right. Apa yang kakak Illy cakap adalah betul. Bak kata pepatah 'Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri. Lebih baik di negeri sendiri'. Betul tak apa yang Aina cakap, kak Winnie?" Aina bertanya pula kepada Winnie.

"Sorry Aidan tapi she's got a point there." Winnie rasa serba salah untuk berkata.

"Ok guys. Daripada kita bertekak memanjang dalam kereta ni, lebih baik kita dengar lagu dan enjoy the journey." Daniel menyambung iPodnya ke sistem audio dan terus memainkannya. Lagu pertama yang dimainkan ialah lagu 'I'm Yours' nyanyian Jason Mraz. Winnie, Illy dan Aina melenggok-lenggokkan kepala mengikut rentak gitar dalam lagu tersebut. Aidan pun menyanyi lagu tersebut dengan penuh perasaan. Kereta yang dipandu meluncur pantas menuju destinasi yang dituju. Ternyata lagu yang dimainkan oleh Daniel telah memeriahkan lagi perjalanan yang panjang ke Port Dickson.


********


"This is so spectacular. I love this" Aina berlari ke arah laut sebaik sahaja sampai di Pantai Teluk Kemang. Aidan dan yang lain mengikutinya dari belakang.

"Aidan, I think that here is the best spot to set up our BBQ." Beritahu Winnie sambil menunjuk ke arah tapak BBQ berdekatan dengan pantai. Daniel yang membawa makanan menurut perintah Winnie. Aidan pula sedang menunggu Illy untuk keluar dari kereta.

"Princess Illy, bila lagi nak keluar? I nak lock kereta ni." Aidan berdiri di luar pintu kereta. Daniel dan Winnie sedang mengemas tapak BBQ. Aina pula sedang bergembira bermain dengan air. Setelah menunggu lama, Illy pun keluar dari kereta.

Sebaik sahaja Illy keluar, Aidan tergamam melihat kecantikan Illy. Angin bayu laut meniup mesra rambut ikal Illy. Bau harum semerbak Illy merentap konsentrasi Aidan dari realiti. Bagi Aidan, hanya Illy yang berada dalam dunia fantasinya itu. Illy, cinta yang tidak akan tercapai.

"Hello, Aidan!! Wake up!!" Illy memanggil Aidan. Dia sudah berjalan jauh dari Aidan menuju ke tapak BBQ yang dipilih oleh Winnie tadi.

"Sorry." Aidan terkejut dari lamunan. Dia mengunci kereta dan terus lari mendapatkan Illy. Setelah siap menyediakan tapak BBQ, mereka semua duduk sambil berehat, melihat ke arah lautan biru yang luas terbentang. Mereka semua menjamu mee hoon goreng yang dimasak dan dibawa oleh Illy dari rumah sementara menunggu daging dan ayam dipanggang.

"Winnie. Temankan I ke toilet, boleh tak?" Ajak Illy. Dia memandang ke arah Winnie. Winnie mengangguk setuju. Mereka berdua angkat dan berjalan ke arah tandas awam yang terletak tidak jauh dari tempat rehat mereka. Mata Aidan tekun memerhati Illy dan Winnie.

"Aidan!! Kenapa dengan kau? Dari tadi aku lihat kau memerhati Illy. Kau masih cintakan dia ke?" Daniel bertanya kepada Aidan. Mukanya serius bertanya namun Aidan hanya tersenyum mendengar pertanyaan Daniel.

"Kau tak perasan ke? The rock on her finger. She's already engaged." Suara Aidan lemah berkata. Daniel terkejut mendengar pernyataan Aidan.

"I still do love her but she's already belong to someone else. Hasrat aku terhenti sebaik sahaja dia menyarung cincin itu di tangannya." Aidan menyambung lagi.


********


"Wow, that's beautiful." Kata Winnie sambil menunjuk cincin pertunangan Illy. Illy tersenyum mendengar pujian Winnie.

"Thank you. You want to have a closer look?" Winnie mengangguk sambil senyum. Illy menyerahkan cincinnya kepada Winnie.

"Kalau tak silap aku, this is pink diamond. Pink diamond the most rare and valuable diamond in the world. This so beautiful. Berapa carat?" Winnie meneliti cincin dengan sebaik mungkin.

"You're right. Pink diamond it is and the diamond is almost 70 carat. My fiancée import the diamond from Argyle mine, a diamond mine in Australia. One more thing, this ring was also designed by my beloved fiancée. This ring is one of a kind." Beritahu Illy sambil mengambil semula cincinnya dari Winnie. Winnie hanya mampu senyum sumbang mendengar pernyataan Illy. Mereka berdua sememang tidak pernah serasi dari dulu lagi.


******


"Kak Winnie, nak main kayak kat laut? Jom la kita main. Abang tak bagi Aina pergi sorang-sorang" Aina memujuk Winnie. Winnie berhenti membaca buku. Dia melihat ke arah Aina.

"Kenapa tak ajak abang Daniel or even better ajak kak Illy. She's from Australia, the world capital for extreme activities." Winnie beritahu sambil tersengih. Dia melihat Illy yang sedang bersantai di bawah sinaran matahari.

"Aku tak pandai berenang." Daniel berterus terang kepada Winnie. Aina dan Winnie ketawa mendengar pengakuan Daniel.

"Winnie. Kau tolong temankan Aina je lah. Please, do it for me." Pujuk Aidan. Winnie mengeluh panjang. Dia angkat dari santai dan membawa Aina menuju ke arah pondok menyewa kayak.

"Thanks dear for doing the favour. Don't worry, kayaking is not that extreme." Illy senyum sambil memakai cermin mata hitam Diornya. Cahaya matahari yang memancar membuatkan pandangan Illy silau. Apabila Winnie dan Aina sudah tidak kelihatan, Aidan pun duduk mendekati Illy. Kemudian dia pun melihat ke arah oDaniel. Tangan Aidan melambai perlahan Daniel, memberi isyarat rahsia kepada kawan karibnya itu.

"Ohh, I almost forgot. Aku terasa macam nak tunggang kuda la pulak. I leave both of you here, aku nak cari kuda untuk aku sewa. Maybe kat belakang tu ada kuda liar kot." Daniel terus berjalan meninggalkan Aidan dan Illy berdua.

"Aidan, I know what are you up to now and I must say that you don't have any chance on winning me back." Illy berkata sambil senyum melihat Aidan. Aidan membalas senyuman Illy lalu berkata,

"Won't hurt trying." Aidan angkat dan berjalan mendekati bekas cooler. Dia mengambil keluar dua tin minuman dan terus duduk semula di sebelah Illy. Dia menghulurkan air tin Nestea Lemon Ice kepada Illy.

"I'm impress. You masih ingat my favourite drink." Illy pun minum air yang baru sahaja diberi oleh Aidan kepadanya.

"Actually, I still remember a lot more of your favourites. So, next week you're going to Sydney, kan and then New York if I'm not mistaken. Bila you akan balik ke Malaysia lagi?" Aidan bertanya kepada Illy.

"Ya, next week kat Sydney. I will spend almost a week there, attending the fashion week and spending precious time with my old friends. Kat New York, hanya for 3 or 4 days then I will be back here in Malaysia." Illy beritahu Aidan. Illy membuka topi yang dipakai olehnya. Rambut Illy yang ditiup lembut oleh angin bayu sekali lagi memikat hati Aidan terhadap bekas buah hatinya itu.

"Nampaknya you masih teringatkan tanahair yang tercinta or you tak boleh berjauhan dengan I. That's why you balik semula ke Malaysia." Gurau Aidan. Dia memandang terus ke Illy, untuk melihat sendiri expresi wajah wanita itu.

"Aidan, dream on. I balik ke Malaysia bukannya rindukan you. I got a lot more reasons being back here in Malaysia and you isn't one of those reasons." Illy ketawa melihat Aidan. Ternyata Aidan kecewa mendengar jawapan Illy.

"So, apa reason you balik ke Malaysia?" Aidan bertanya untuk mendapat kepastian.

"First of all, Malaysia is still my beloved country. Secondly, my family, my grannies, relatives and also my old friends are still living here. Lastly, I need to be back here just to being near my love. You nak sausage panggang?" Illy mengejutkan Aidan yang sedang mengelamun. Aidan mengangguk.

"Just to being near your love? Siapa? Benjamin nak datang ke Malaysia?" Aidan bertanya. Illy menghulurkan makanan yang diminta oleh Aidan tadi.

"Of course Benjamin. You ingat siapa? Benjamin is not just coming here, he will be staying here, with me after our marriage. I'm so excited." Sebaik sahaja Illy beritahu berita tadi, selera Aidan terus hilang. Aidan bagaikan menerima tamparan untuk menyedarkan dirinya dari mimpi yang tiada penghujung.

"You nak kahwin? Bila? Congrats!" Aidan menyoal lagi. Kegembiraan yang ditunjuk hanyalah lakonan palsu mainan Aidan. Kesugulan hati telah pun dilontar jauh nun ke Selat Melaka.

"Insyaallah, end of this year." Wajah Illy tersenyum gembira memberitahu berita baik itu kepada Aidan. Namun dia tidak tahu yang Aidan sebenarnya bersedih dalam senyuman.

Tiba-tiba Daniel berlari pantas ke arah Aidan dan Illy.

"Aidan, cepat!! Kayak Aina dan Winnie terbalik di pukul ombak!!" Daniel tercungap-cungap dihadapan Aidan. Tanpa membuang walaupun sedetij, Aidan terus berlari ke arah lautan. Matanya liar mencari kayak, Aina dan Winnie. Dalam kekalutan, Aidan ternampak Aina sedang menjerit meminta tolong sambil bertahan pada kayak terbalik tersebut. Winnie pula masih tidak kelihatan.

Aidan berlari dan terus terjun ke dalam laut. Dia berenang pantas menuju ke arah Aina. Sebaik sahaja Aina ternampak Aidan mendekatinya, dia menjerit nama abangnya.

"ABANG ASHRAF!!!"

Aidan berenang sekuat hati. Dia sudah lama tidak berenang, staminanya hilang dengan cepat. Apabila Aidan sampai dekat kayak tersebut, Aina terus memeluk abangnya dengan erat.

"Aina, you will make both of us drown!! Don't panic and stay calm!! Mana kak Winnie?" Aidan melihat sekeliling. Kelibat Winnie masih tidak kelihatan. Tiba-tiba bahu Aidan disapa.

"Hei, awak boleh bawa dia ke pantai. Nanti saya cari perempuan yang satu lagi." Seorang lelaki memberi arahan kepada Aidan. Lelaki tersebut terus menyelam untuk mencari Winnie. Aidan berenang menuju ke pantai bersama Aina yang erat dipeluknya.

"Mana Winnie?" Daniel bertanya. Dia melihat Aidan berjalan ke arahnya dengan hanya membawa Aina. Setelah menyerahkan adiknya kepada Daniel dan Illy, Aidan terus berlari semula ke arah laut untuk mencari Winnie walaupun dia nampak keletihan.

Belum jauh Aidan berjalan ke dalam laut, lelaki tadi keluar berjalan dengan membawa Winnie yang tidak sedarkan diri. Aidan menarik nafas lega apabila melihat kawannya itu selamat. Daniel melompat-lompat kegembiraan. Illy pula duduk bersama Aina, melihat lelaki tersebut datang ke arah mereka semua.

"Thanks a lot encik." Daniel mendekati lelaki tersebut. Dia meletakkan Winnie dibawah. Dia meihat ke arah Aidan dan Daniel lalu berkata,

"Do you want me continue helping her or one of you guys can give her CPR yourself?" Mereka semua melihat antara satu sama yang lain.

"I know CPR. I ni bekas PBSM." Aina mendekati Winnie yang masih pengsan.

"You're a life saver. Kalau you tak ada, Winnie would be a goner." Kata Illy. Aidan merenung Illy tajam.

"Again, terima kasih." Giliran Aidan berterima kasih kepada lelaki tersebut. Kedengaran Winnie terbatuk-batuk sambil tercungap-cungap mendapatkan udara. Dia melihat sekeliling. Dia masih berasa pening kerana terminum dengan banyak air laut. Dengan bantuan Aina, Winnie berdiri dan berjalan mendekati lelaki yang telah menyelamatkan nyawanya tadi.

"Thank you, Mr...."

"Razdan. Nama saya Razdan." Lelaki tersebut memperkenalkan dirinya.

Sunday, November 15, 2009

M.I.M.P.I < Chapter 07 - Teman >

"Uncle bangun. Opah panggil. Bangun uncle." Alia memanggil Aidan sambil melompat-lompat d iatas katil. Aidan yang sedang nyenyak tidur terus bangun. Dia duduk di tepi katil sambil mengenang kembali mimpi-mimpi yang dialami sepanjang malam tadi.

Alia masih melompat-lompat diatas katil. Wajah kecil yang ceria membuatkan Aidan berasa senang untuk bangun awal pagi ini.

"Baby Alia, mana papa and mama?" Aidan menyoal anak buahnya itu.

"Papa and mama keluar kerja. Alia datang nak main dengan atuk, opah, uncle, auntie. Opah suruh Alia kejutkan uncle. Bangunlah uncle. Mama cakap kita tak leh bangun lewat, nanti mama tak nak belanja ice-cream" jawab Alia. Aidan senyum mendengar celoteh Alia. Walaupun baru berumur 5 tahun, namun Alia sudah pandai berkata-kata seperti budak tahun satu.

"Nanti uncle belanja Alia ice-cream, nak tak?" Apabila Alia mendengar apa yang Aidan cakap, dia terus melompat gembira.

"Yay...!!! Alia nak ice-cream chocolate, campur strawberry. Alia nak besar-besar tau."

"Ok. Alia turun dulu beritahu opah yang uncle akan turun sekejap lagi. Petang nanti, kita keluar beli ice-cream Alia, pastu pergi Cosmo's World." Alia terus melompat turun dari katil Aidan dan berlari keluar dari bilik tidur. Aidan ketawa melihat gelagat Alia tadi.

Aidan bangun dari katil dan terus menuju ke bilik air untuk mandi. Ketika Aidan melangkah masuk ke dalam bilik air itu, dia teringat kembali mimpinya malam tadi. Mimpi dia bersama Hannah pergi ke Samoa, hanya dengan melangkah masuk ke dalam bilik air Aidan.

"Alangkah baiknya jika aku boleh travel macam dalam mimpi malam tadi. Banyak negara yang ingin aku lawat. Banyak tempat yang ingin aku lihat. Dunia ini sungguh luas untuk diteroka. Terdapat banyak lagi tempat di muka bumi ini yang belum dicapai oleh manusia. Kalau boleh aku nak pergi ke segenap pelosok dunia. Aku ingin lihat semua." Aidan berkhayal dalam mindanya.

Sesudah selesai mandi, Aidan urun ke bawah untuk bersarapan. Puan Norlia sedang berada di dapur manakala Alia sedang menonton rancangan kartun di televisyen. Aidan duduk di meja makan dan melihat hidangan sarapan yang telah disediakan di atas meja.

"Wah, nasi lemak dan kuih donat. Dah lama dah Ashraf mengidam nak makan nasi lemak. Mana dad dengan abang? umi." Aidan bertanya sambil menuang nescafe ke cawannya.

"Dad awal pagi dah pergi Palm Garden main golf dengan Datuk Khairy dan Datuk Selvam. Abang terpaksa ke Johor hari ini, ada urusan dekat Iskandar Johor. Ashraf tak ke mana-mana hari ini kan? Ashraf teman umi nanti. Boleh?" Puan Norlia mendekati Aidan yang sedang berselera makan. Aidan mengangguk sambil melihat ibunya.

"Boleh, umi. Nak temankan umi ke mana? Nanti Ashraf nak bawa Alia jalan-jalan kat Times Square, bawa main kat Cosmo." Aidan memberitahu ibunya. Dia menambah lagi nasi ke dalam pinggannya.

"Umi nak Ashraf temankan umi pergi butik kak Jasmin je. Hari ini banyak stok kain dan baju datang. Kak Jasmin kerja sorang-sorang. Kesian umi tengok. Nanti Ashraf teman umi tolong kak Jasmin, ok?" Tanya Puan Norlia.

"Ok. No problem." Aidan senyum melihat ibunya.


********


"Mama, Alia nak ice-cream. Uncle Ashraf dah janji nak bagi ice-cream besar dan pergi Cosmo." Alia menarik baju ibunya, kak Jasmin. Namun kak Jasmin sedang sibuk meneliti kotak-kotak yang baru sahaja sampai ke butiknya itu.

"Alia, jangan kacau mama. Mama tengah sibuk tu. Jom ikut opah pergi kedai tu. Kat sana ada jual ice-cream." Pujuk Puan Norlia. Alia berlari mendapatkan tangan opahnya itu. Mereka berdua pun berjalan menuju ke 7 Eleven yang berada di seberang jalan. Aidan pula sedang sibuk mengangkat kotak ke dalam stor.

"Sorry Ashraf. Menyusahkan Ashraf je tolong kak Jasmin." Cakap kak Jasmin.

"Takpe kak. Ashraf pun takde apa-apa plan hari ni." Aidan berdiri sebentar setelah letih mengangkat kotak tadi. Jasmin melihat Aidan keletihan.

"Ashraf haus. Nanti kak Jasmin buatkan air. Ashraf tunggu ye." Kak Jasmin pun berjalan ke belakang butik. Kedengaran pintu butik dibuka. Aidan menoleh ke belakang melihat siapa yang baru masuk tadi.

"Hei. Is that you, Aidan?" Aidan terkejut apabila melihat Illy berada di hadapannya.

"Tak sangka boleh jumpa dengan you di sini. Apa yang you buat kat butik ni? Nak beli baju dengan sweetheart baru ke?" Illy menyindir Aidan.

"Taklah. I tengah tolong kakak ipar I uruskan stok kedai." Jawab Aidan. Dia berjalan mendekati Illy.

"No way. Kak Jasmin is your sister-in-law. What a small world after all." Illy ketawa apabila mendapat tahu perkara itu. Kak Jasmin keluar dari belakang butik.

"Welcome Illy Ilyas. Welcome to Jannah's Boutique. I'm honored to have such a talented designer in my boutique." Kak Jasmin mendekati Illy lalu bersalaman dengannya.

"Thank you kak Jasmin. No, I'm the one that should felt honored. I'm honored that your boutique agree to accept my collections." Illy membalas salam kak Jasmin.

Kak Jasmin membawa Illy ke sebuah rak baju. Mereka berdua sedang rancak berbual. Aidan sedang duduk sambil minum minuman yang dibuat oleh kak Jasmin sambil melihat kakak iparnya bersama bekas teman wanitanya. Mata Aidan tertumpu kepada kecantikan Illy yang sedang berada dihadapannya itu. Sekali-sekala Aidan dapat menangkap lirikan anak mata Illy mencuri lihat dirinya.

Setelah lama berborak, mereka berdua berjalan kembali ke Aidan.

"Next week saya akan ke Sydney, kemudian terus ke New York. Kalau ada apa-apa hal, kak Jasmin boleh call pejabat saya. Ini number baru office saya." Kata Illy sambil menghulur sekeping kad kepada kak Jasmin. Puan Norlia masuk bersama ke dalam butik bersama Alia yang sedang menangis. Baju Alia kotor dengan ice-cream.

"Tadi, ice-cream Alia jatuh. Bila umi nak belikan semula, dia merajuk terus menangis." Kata Puan Norlia. Kak Jasmin mengambil Alia dan membawanya ke belakang butik.

"Illy, dah lama dah tak jumpa. Illy sihat? How's your family?" Puan Norlia mendekati Illy.

"Illy sihat, auntie. Family pun sihat." Illy bersalaman dengan Puan Norlia.

"Illy borak-borak dulu dengan Aidan. Auntie nak tengokkan Alia tu." Puan Norlia menyusul kak Jasmin dari belakang.

"Cute la niece you and dah lama dah tak jumpa your mum." Kata Illy sebaik sahaja Puan Norlia hilang ke belakang butik.

"Mesti la cute. Tengok siapa unclenya" Kata Aidan sambil ketawa. Illy pun turut ketawa. Kemesraan antara mereka berdua jelas kelihatan.

"Esok hari Ahad. You free tak tomorrow evening? Kita keluar nak tak?" Ajak Illy.

"Esok petang? Boleh kot. I pun takde plan. You nak keluar mana? You nak ajak sekali Daniel and Winnie? Both of them are dying to meet you." Cakap Aidan. Illy mengangguk setuju.

"Pagi esok, I kena tolong kak Jasmin kat butik. Around 12, kami pick you up. You nak pergi mana?" Cakap Aidan lagi. Illy diam sejenak untuk berfikir.

"Kita pergi Port Dickson nak" Cadang Illy.

"No problem" Jawab Aidan.


********


"Esok pergi Port Dickson dengan Illy!!! Count me in!!!" Jerit Daniel apabila mendengar apa yang Aidan baru beritahu. Mereka berdua sedang berlari pantas di atas treadmill masing-masing. Winnie pula sedang duduk menatap laptopnya.

"Hopefully, Daniel will behave tomorrow. Nanti buat malu, jatuh dalam longkang lagi. Aku tak nak mengaku kawan macam tu." Ketawa Winnie.

"Winnie. Kau ni, bab menyindir kaulah nombor satu. Kenapa kau datang kat gym kalau kau tak workout langsung." Kata Daniel.

"Working out is not my thing la. Aku datang ni nak teman korang berdua. Besides that, aku nak update gossip-gossip terbaru with Aidan. Itu pun tak boleh ke?" Jawab Winnie. Tangannya ligat menaip.

"Takde gosip terbaru. Cuma aku lupa nak beritahu something about my work yesterday." Kata Aidan. Dia turun dari mesin treadmill dan duduk sebelah Winnie. Winnie memberi Aidan tuala untuk mengelap peluh.

"Beritahu apa Aidan?" Tanya Daniel. Dia pun turun dan duduk di depan Aidan.

"It's nothing. Datuk Khairy offer aku join group dia for architectural development of 'Project Paradise'. Aku setuju nak join." Beritahu Aidan.

"That's not nothing la bro. It's something good. Congratulation Aidan. We should celebrate." Daniel gembira mendengar berita tersebut.

"'Project Paradise'? Itu projek mega yang dijalankan oleh kerajaan dengan bantuan some international companies. Tapi lately, aku dengar rumors about the project. Aku lupa what are the rumors, but it has something to do with the management."

"By management, you mean Datuk Zabry Zuhaili, the head project of 'Project Paradise'. The one and only Datuk Daud Dahlan, menteri di pejabat menteri itu ke?" Tanya Aidan.

"Yes, that's him." Kata Winnie. Tiba-tiba Daniel bertanya.

"Kenapa dengan Datuk Zabry? Ada kes rasuah ke? Skandal dengan sekretari? Tell me more!!" Daniel duduk semakin dekat dengan Winnie dan Aidan.

"That's enough Daniel. Aku tak suka cakap about politik ni. Politics are too twisted. Once you involved into one, it will never let you go." Cakap Aidan. Suasana menjadi diam seketika. Hanya irama muzik senaman kedengaran bergema di dalam bilik gym itu.

"Winnie, bila kau pergi Penang?" Aidan bertanya memecah kesunyian.

"Lusa. Education seminar tu will take 3 days. Wednesday aku balik. Siapa yang akan hantar aku ke KLIA and siapa yang akan jemput aku balik?" Kata Winnie. Dia menutup laptopnya.

"Aku hantar kau and later Aidan will jemput kau." Daniel menjawab sambil berdiri.

"Ok. You guys dah habis ke? Kita keluar makan lepas ni. I'm totally famish." Cadang Winnie.

"Aku dah habis. Daniel, I hit the shower first." Aidan pun berjalan ke arah bilik loker lelaki.

"No problem." Daniel mengikutinya dari belakang.

Yesterday...!!!!


Yesterday was FUN...!!!

nothing much actually, just watching 2012 at MBO and that was a blast coz the movie was good and I enjoy going out Kuching with my cuz... the Spring was packed with people and cats yesterday, yes I mean pusak... LOL.. the pusak was so adorable and fluffy... my personal favourite was the less-furred cats, the Scottish Fold... cute when the cat fold its ears...

and about the movie, I totally like the movie... 2012 was living its hype and my expectations for the mass destructions... love the earthquakes, building tumbling-down, volcanoes erupting, mega tsunamis and a lot more but I'm not wishing all of those happening in the near future... I'm not ready for that... 2012 is worth watching but don't expect high coz the storyline was predictable and too happy ending...

and I want to mention one more thing, last weekend I went with Aman, Kayroon and Eyda... the outing was very memorable... like the good old days... we went out and watch movie at the MBO, Pisau Cukur, a Malaysian movie.... the movie was nice... later that night, we went to Planet Sambal.... hopefully, I can go out with my other friends, Imran, Zena, JC, Farhan, Kris, Steve... Huhuhu...

Friday, November 13, 2009

Sabar yek...


Sabar yek...

in da making of chapter 7...

in contemplating a wonderful weekend...

in searching for the right one...

in deciding my future path...

in falling into a dark trench...

in planing on an unfolded beyond...

in finding the best idea to be share...

in imagining something to do with fun, pleasure and passion...

in a state of volatile emotions and impaired righteousness...

sabar yek...

Friday, November 6, 2009

A long halt....!!!!


Short post...

M.I.M.P.I is on a long break but worry not because the story is still available... I already draft the storyline until chapter 12 (currently chapter 6) and now is searching for ideas to improve my story...

M.I.M.P.I will be back next week.... just wait till then...

Laters...!!!
Related Posts with Thumbnails